Description:
Flotasi adalah proses pemisahan partikel berharga dari partikel tidak berharga dalam industri. Pemisahan terjadi karena sifat fisik permukaan partikel yaitu hidrophobik (suka udara) dan hidrophilik (suka air). Bubble udara merupakan aktor utama untuk melakukan penangkapan partikel hidrophobik. Dengan memanfaatkan sifat bouyanci bubble dan massa gravitasi partikel, maka terjadi pemisahan partikel berharga dari pengotornya. Proses ini dinamakan flotasi mineral dimana diameter partikel jauh lebih kecil dari pada diameter bubble. Subproses flotasi dari partikel bergerak ke bawah dan bubble udara bergerak ke atas dipengaruhi oleh kecepatan partikel dan kecepatan
bubble yang menghasilkan tumbukan (collision), pelekatan (attachment), bouncing, sliding, rolling dan pelepasan (detachment). Subproses ini menentukan efisiensi flotasi. Tujuan penelitian ini adalah memahami fenomena lintasan partikel, tumbukan (collision), pelekatan (attachment), laju perpindahan sudut pelengketan dan pelepasan (detachment) partikel angular di permukaan bubble.
Pada Penelitian ini digunakan bubble berdiameter 0.9 mm yang dihasilkan oleh nozzle berdiameter 0.3 mm. Debit udara diatur oleh programeable syringe pump sebesar 15 ml/h. Diameter partikel angular dalam penelitian adalah 38 μm; 45 μm; 75 μm; 106 μm; 150 μm; 212 μm ; 300 μm
dijatuhkan dalam kontainer kaca, berisikan cairan fluida melalui feedtube. Pergerakkan partikel direkam menggunakan high speed camera dengan kecepatan 1000 frame per second. Data yang berupa image diproses dengan image processing software menggunakan vitcam dan ImageJ. Hasil
penelitian menunjukkan lintasan partikel dengan ukuran 38, 45, 75, 106, 150μm adalah aliran Stokes (laminar). Hal ini disebabkan adanya hambatan permukaan bubble. Partikel berdiameter besar: 212, 300μm lintasannya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kecepatan terminal partikel dipengaruhi oleh ukurannya. Partikel berdiameter kecil (38, 45, 75, 106, 150μm ) mempunyai kecepatan terminal lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan terminal parikel berukuran besar. Hasil visualisasi partikel berukuran kecil ( 38, 45, 75, 106, 150μm ) tidak mengalami bouncing ketika bertumbukan dengan permukaan bubble. Sementara partikel berukuran besar sebagian
mengalami bouncing. Kecepatan sliding dipengaruhi oleh posisi partikel pada permukaan bubble. Kecepatan sliding bertambah cepat saat partikel melalui daerah khatulistiwa bubble, dan melambat saat menuju bagian bawah bubble.
Kata kunci : bubble, partikel, flotasi, collision , attachment, sliding, detachment