Abstract:
Generasi Z merupakan orang-orang yang lahir pada kurun waktu sejak tahun
1995 sampai dengan tahun 2010. Generasi ini memiliki intensitas yang tinggi atas
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Guna dapat memanfaatkan TIK
secara positif, mereka perlu dibekali dengan ketrampilan berpikir kritis, berpikir
inovatif, pemecahan masalah dan interaksi sosial. Oleh karena itu, sekolah
memiliki tanggungjawab dalam hal ini melalui kegiatan pembelajarandan
pengembangan diri. Selain kegiatan pembelajaran, layanan bimbingan dan
konseling sebagai sarana pengembangan diri bagi generasi Z sangat dibutuhkan.
Layanan bimbingan dan konseling untuk generasi Z hendaknya menyessuaikan
dengan karakteristik generasi tersebut agar tercipta pelayanan yang sesuai
dengan tahap perkembangannya. Urgensi dalam penelitian ini adalah untuk
melakukan ‘need assessment’ kepada siswa generasi Z terhadap pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Secara metodologis, penelitian ini
didasarkan pada penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Tujuan
penelitian yaitu mengidentifikasi kebutuhan layanan bimbingan dan konseling
bagi anak generasi Z se-kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
generasi Z memandang bidang pribadi 93% menduduki urutan pertama, disusul
oleh karir 89%, diikuti sosial sebanyak 87%, dan terakhir ditutup belajar
sebanyak 78% sebagai bidang yang paling dibutuhkan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling