Description:
Energi baru terbarukan salah satunya yaitu bahan bakar biomassa. Biomassa dapat diproduksi sebagai bahan bakar yaitu bioetanol. Bioetanol dapat dihasilkan dari bahan selulosa seperti ampas tebu dan kulit pisang kepok. Ampas tebu dan kulit pisang kepok dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol karena memiliki komponen selulosa yang tinggi. Komponen selulosa pada ampas tebu yaitu sebesar 42,26% dan kulit pisang kepok 32,22%. Komponen selulosa inilah yang akan dikonversi menjadi glukosa pada proses hidrolisis enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik antara ampas tebu dan kulit pisang kepok untuk rendemen bioetanol terbaik. Proses konversi selulosa dari ampas tebu dan kulit pisang kepok memiliki beberapa tahapan yaitu, delignifikasi menggunakan NaOH (kulit pisang kepok NaOH 1,5 % selama 2 jam dan ampas tebu dengan NaOH 6% selama 12 jam), hidrolisis enzimatis menggunakan enzim selulase dari Aspergillus niger, dan fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Formulasi terbaik ditentukan dengan parameter rendemen Bioetanol, pH Bioetanol dan Massa Jenis dalam menentukan kadar bioetanol tertinggi. Hasil uji kadar bioetanol terbaik pada proses hidrolisis enzimatis adalah formulasi kulit pisang kepok 75% : ampas tebu 25%, dengan rendemen 8%, pH 7,52, massa jenis 0,846 g/cm3dan hasil kadar bioetanol menggunakan GC adalah 1,53%. Kesimpulan yang didapat yaitu proses hidrolisis secara enzimatis sangat memungkinkan menghasilkan glukosa yang tidak optimal tetapi mampu menghasilkan produk bioetanol dikarenakan kemampuan rekayasa dari proses enzimatis yang mampu merubah substrat dengan cara meningkatkan peran aktivator (koenzim) dan menjadikan amobil peran inhibitor (apoenzim).