Description:
Buah tanaman lengkuas putih (Alpinia galanga L.) merupakan bagian tanaman lengkuas yang dimanfaatkan sebagai obat herbal dimasyarakat untuk penyakit panu. Buah tanaman lengkuas putih memiliki sifat sitotoksik sehingga dapat dijadikan sebagai obat topikal dan memiliki senyawa antifungal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penghambatan dari senyawa aktif buah tanaman lengkuas putih terhadap pertumbuhan Candida albicans sebagai antifungal dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat topikal untuk penyakit panu. Tahapan yang dilakukan yaitu ekstraksi (maserasi) dengan pelarut (aquades, etanol, etil asetat dan aseton) selama 48 jam, uji fitokimia secara kualitatif, uji bioassay dengan metode sumuran (Well Method)dengan konsentrasi 100 ppm dan 1000 ppm menggunakan mikroorganisme Candida albicans dan analisa menggunakan GC-MS. Hasil ekstraksi dengan rendemen terbaik 28,55% terdapat pada ekstrak etanol, uji fitokimia secara kualitatif mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid, saponin, terpenoid, flavonoid dan fenol. Uji bioassay terbaik menunjukkan ekstrak etanol dengan konsentrasi 1000 ppm memberikan zona iradikal sebesar 17,33 mm. Hasil analisa GC-MS terdapat senyawa paling dominan yaitu puncak 1 Benzoic acid, 2,4-dimethyl-, Acetamide, N-2-benzothiazolyl-, o-(Phenacylamino) benzoic acid (asam fenol), puncak 10 Pyridine-3-carboxamide, oxome, N-2-trifluoromethylphenyl)-, N-(3,4-Diclorophenyl) -3,3,3-trifluoro-2-(trifluoromethyl) propionamide, 7-Pentedecyne (alkaloid piridin) dan golongan asam lemak puncak 2 Oleic acid, 6-Octadecenoic acid, methyl ester, (Z)–, Oleic acid. Kesimpulan yang didapat yaitu penghambatan senyawa aktif terhadap pertumbuhan Candida albicans merupakan bioaktifitas dengan tingkat senyawa aktif tinggi dan keberadaan senyawa alkaloid piridin memperkuat fungsi bioaktif ekstrak sebagai bahan obat topikal khusus untuk penyakit panu.