Description:
Inovasi untuk Pembangunan Inklusif didefinisikan sebagai inovasi yang dapat mengurangi kemiskinan dan memungkinkan semua kelompok masyarakat khususnya masyarakat miskin atau mereka yang termaginalkan, untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, menciptakan dan mengaktualisasikan kesempatan, dan menikmati manfaat dari pembangunan. Penelitian ini bertujuan melakukan inovasi inklusif pada UMKM berbasis pengembangan industri pengolahan komoditas unggulan daerah menuju kompetensi inti industri di daerah sehingga mampu bersaing di pasar domestik dan internasional. Penelitian menerapkan metode survey langsung ke UMKM yang menjadi target sampel acak, wawancara/melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Pekerja dan Manajemen UMKM Target serta SKPD yang relevan terkait dengan kebijakan serta pembinaan yang sudah dilakukan. Data kualitatif yang diperoleh kemudian dianalisis ke dalam sistem numerik mengacu pada standarisasi Total Quality Management (TQM) yang terdiri 9 (sembilan) faktor beserta aktivitas saat diagnosis dilakukan. Hasil yang diperoleh pada industri UMKM yang berada di Wilayah Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dari 5 (lima) UMKM target, 3 (tiga) industri UMKM sudah memberikan pencapaian hasil di atas 82% dari 9 faktor standarisasi TQM, sementara 2(dua) industri UMKM lainnya masing-masing 58% dan 62%. Angka pencapaian tersebut mengharuskan perlunya edukasi dan pembimbingan secara lebih intensif. Pemilihan standarisasi dengan 9 faktor TQM melalui teknik pembacaan radar chart diharapkan dapat menjadi potret diri dari penerapan standarisasi pada industri/bisnis yang dikerjakan agar mampu bersaing secara domestik dan internasional dengan fokus pengembangan teknologi inklusif.