Description:
Intervensi penanaman kelapa sawit bukan hanya di lahan kering tapi sudah mendominasi lahan basah. Ketergantungan yang tinggi pada pestisida mengakibatkan kontaminasi pestisida pada kelapa sawit dan lahan pertanian terus meningkat. Alternatif pengendalian dengan peningkatan kualitas mikroba indiginous sebagai biopestisida dan biofertilizer perlu segera dilakukan. Hasil identifikasi ditemukan tiga patogen menyerang daun kelapa sawit adalah
Curvularia sp., Fusarium sp dan Diplodia sp. Hasil eksplorasi pada beberapa lahan perkebunan besar kelapa sawit di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dan berdasarkan uji in-vitro ditemukan empat isolat jamur dengan daya hambat tertinggi (Trichoderma sp LB-2.7, Trichoderma sp LB-1.4, Acremonium sp LB-2.2 dan Gliocladium sp LB-1.8) dengan kemampuan daya hambat berkisar antara 66,75 – 84,30%. Hasil uji in-vivo pada fase pre nursery terbukti isolat mampu sebagai antagonis terhadap bercak daun Curvularia sp dan busuk pangkal batang Ganoderma sp. Semua isolat uji dapat memacu pertumbuhan tinggi tanaman dan berat basah tanaman.
Kata kunci: mikroba indiginous, lahan basah, kelapa sawit