Description:
Dugong diklasifikasikan sebagai vulnerable (rentan) dari kepunahan oleh IUCN
(International Union for Conservation of Nature), hal ini berdasarkan atas penurunan
kualitas habitat dan tingkat eksploitasinya yang tinggi. Di perairan Kalimantan Selatan,
kelompok terbesar dari Dugong sering ditemukan di dekat pulau-pulau kecil Kabupaten
Kotabaru dan pantai pesisir Kalimantan Selatan. Dalam 1 tahun terakhir, penulis
melakukan pengamatan keberadaan Dugong yang terdampar di daerah ini termasuk
keberadaan ekosistem lamun di perairan Kalimantan Selatan. Penelitian ini pertama
kali dilakukan dan bersifat deskriftif serta sebagai studi pendahuluan (observasi) untuk
informasi awal ditemukannya ekosistem lamun di perairan Kabupaten Tanah Bumbu
yang diduga sebagai habitat pakan Dugong. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
kerapatan dan kondisi tutupan lamun di Perairan Kabupaten Tanah Bumbu dan
mengetahui keberadaan populasi Dugong. Hasil menunjukkan bahwa jenis lamun yang
didapatkan pada perairan ini adalah jenis Halophila ovalis dan Halodule uninervis
dengan persentase tutupan sebesar > 60% (kondisi baik). Adanya ekosistem lamun di
perairan ini memberikan alasan kuat atas keberadaan Dugong, hal ini juga terlihat
beberapa kasus Dugong yang ditemukan dalam kondisi terdampar dan tidak sengaja
tertangkap (by catch) oleh nelayan. Pada kasus Dugong terdampar termasuk dalam
kode 1 (alive) dan 2 (fresh dead). Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi
pemerintah daerah dan pusat untuk melestarikan dan merehabilitasi ekosistem lamun
dalam suatu rencana yang terpadu dan tetap melibatkan pihak akademisi sebagai
masukan untuk memantau dan meningkatkan pengetahuan tentang perilaku dan
distribusi Dugong di perairan Kalimantan Selatan khususnya di perairan Kabupaten
Tanah Bumbu.
Kata Kunci: Lamun, Dugong, Terdampar, Kalimantan Selatan