Description:
Sampah organik seperti daun-daunan mempunyai sifat lebih lunak sehingga bila dipotong lebih mudah dan ukurannya lebih kecil, sedangkan sifat sampah anorganik seperti plastik adalah lebih ulet dan kenyal sehingga bila dipotong akan lebih susah dan hasilnya lebih besar. Bila diskrining/diayak dengan besaran lubang tertentu akan dapat dipisahkan antara sampah organik dan plastik. Telah diteliti beberapa kecepatan potong dengan diameter pisau potong 25 cm, dari berapa tingkat kecepatan, di hitung kecepatan yang memberikan hasil yang optimal dimana sampah organik didapat butiran serat yang lebih kecil dan sampah plastik butirannya lebih besar. Pisau potong juga berpengaruh terhadap serat yang dihasilkan, apakah seratnya panjang atau pendek. Pisau yang tajam dalam waktu yang sama akan menghasilkan butiran serat yang lebih kecil. Tetapi faktor bentuk berbeda pengaruhnya, beberapa bentuk pisau potong seperti segiempat panjang, kerucut dobel, setengah lingkaran sudut 15 derajat dan setengah lingkaran sudut 45 derajat. Dilakukan variasi bentuk pisau potong untuk menghasilkan butir serat organik yang lebih kecil dan butir serat plastik yang lebih besar. Sehingga butiran serat yang lebih kecil ini akan lolos dalam saringan diameter 13 mm, dan dapat dimanfaatkan sebagai kompos, sisanya adalah sampah plastik. Hasil penelitian menunjukkan untuk sampah kering pada kecepatan potong rendah yaitu pada putaran 147 rpm dan pisau potong sudut 45 derajat, sampah anorganik (plastik) paling sedikit yang lolos ayakan, sampah organik yang lolos ayakan bisa langsung dimanfaatkan untuk kompos. Sedangkan pada sampah basah sedikit sekali dapat meloloskan sampah organik kebanyakan tidak lolos ayakan.
Kata Kunci : Sampah organik, plastik, pencacah, pemisah.