Description:
Kegagalan struktur yang bersifat katastropik akan menimbulkan korban jiwa serta kerugian material yang tidak sedikit. Kegagalan tersebut mungkin dapat dicegah jika dilakukan pemantauan secara kontinyu maupun periodik terhadap kondisi struktur tersebut. Pemantauan kondisi struktur dikenal dengan istilah SHM (structural health monitoring) yang berkembang pesat dewasa ini. Sebagian kondisi struktur dapat dipantau melalui parameter statik maupun dinamik. Kelebihan pemantauan parameter statik dibanding dinamik adalah kemudahan pengukuran dan biaya operasional yang lebih murah sehingga sistem pengukuran defleksi statik struktur menarik untuk diteliti. Salah satu metode pengukuran defleksi statik yang bersifat non-kontak dan menjadi perhatian banyak peneliti adalah metode berbasis visi (vision) dengan kamera sebagai sensor utama. Dalam makalah ini akan dibandingkan metode pengukuran sebidang berbasis deteksi tepi dengan hasil pengukuran yang dianggap sebagai referensi (dialgage). Obyek uji berupa batang ditumpu sederhana (engsel – gelinding). Kamera yang digunakan adalah kamera Canon EOS 7D dengan lensa fix 50mm. Sebagai referensi pengukuran, dialgage dipasang pada tiga titik yang berbeda pada obyek uji. Ketelitian dihitung berdasarkan pererataan hasil pengukuran dari ketiga titik tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketelitian yang dicapai oleh metode yang dikembangkan berkisar 6%. Hal ini dianggap cukup baik, mengingat penelitian ini adalah penelitian awal dan akan dilakukan studi parametrik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian metode pengukuran yang dikembangkan.
Kata Kunci: Deteksi Tepi, Defleksi Struktur, Kamera, Struktur, Visi Komputer