Description:
Permasalahan tentang energi terus dicari solusi pemecahannya secara optimal melalui dua cara yakni diversivikasi dan konservasi energi. Dalam konservasi energi terus diupayakan agar mesin-mesin atau peralatan produksi dapat bekerja secara optimal. Optimasi penggunaan energi menjadi suatu keharusan bagi industri, karena hal ini menjadi salah satu faktor utama dalam sistem produksi, yang juga memberikan dampak signifikan pada efisiensi, dan kualitas produk. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dan modifikasi/penambahan alat, selanjutnya dilakukan pengukuran temperatur terhadap suatu mesin produksi Bata Umpak skala kecil (skala UKM). Mesin ini dibuat dan telah digunakan oleh salah satu kelompok usaha/koperasi di Citereup kabupaten Bogor. Permasalahan yang terjadi pada mesin tersebut adalah tidak meratanya pengeringan pada bata umpak, dan produk yang dihasilkan belum optimal. Pada penelitian ini dilakukan simulasi berbantu software solidworks (flow simulation), untuk mengetahui dan menganalisis distribusi temperatur yang terjadi selama proses produksi bata umpak pada mesin tersebut. Penelitian difokuskan pada tiga model/variasi jarak antara tungku (sumber pemanas/pengering) terhadap posisi produk (bata umpak), adapun jarak masing-masing model yakni, model ke-1 (150 mm), ke-2 (200 mm), dan model ke-3 (250 mm) yakni jarak semula (existing) tanpa modifikasi. Modifikasi pada model ke-1 dan model ke-2, berupa pengaturan posisi jarak antara tungku pemanas dan produk digunakan dongkrak ulir. Bahan bakar tungku dari briket batubara. Dari hasil simulasi diketahui bahwa model ke-2 yakni jarak (200 mm), terlihat terjadi distribusi temperatur yang lebih merata dan optimal dibanding distribusi temperatur yang terjadi pada model ke-1, model ke-3 existing. Sebagai verivikasi/pembanding selanjutnya masing-masing model yakni model ke-1, model ke-2 dan model ke-3 tersebut dilakukan pengukuran langsung. Hasil pengukuran pada tungku, produk dan ruang oven, selanjutnya dibandingkan dengan hasil simulasi memberikan hasil yang sangat bersesuaian dengan selisih temperatur (±2oC).
Kata kunci: Bata umpak, efisiensi, pengukuran, produksi, temperatur.