Description:
Peningkatan suhu ruangan akibat pemanasan global meningkatkan penggunaan mesin pendingin yang berarti konsumsi listrik yang bahan bakar utamanya fosil, juga meningkat. Panas yang masuk ruangan bisa diturunkan dengan menerapkan prinsip perpindahan panas pada desain sebuah bangunan. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan dan warna atap serta penggunaan plafon dan insulasi pada atap terhadap suhu ruangan. Penelitian dilakukan dengan membuat prototype bangunan dengan dimensi panjang x lebar x tinggi adalah 120 cm x 120 cm x 120 cm. Dinding dan lantai bangunan dibuat dari bahan kayu dan triplek 3 mm yang dilapisi
styrofoam. Variasi atap bangunan menggunakan genteng dan asbes dengan variasi warna merah dan abu-abu. Ruangan divariasikan dengan menambah pada tiap atap fiberglass dan plafon. Temperatur diukur menggunakan termokopel mulai jam 09.00-14.00 setiap 15 menit. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa temperatur ruangan tertinggi yang dihasilkan pada penelitian ini terjadi pada pukul 11.00 WIB. Temperatur tertinggi terjadi pada ruang dengan atap asbes warna merah mencapai 36,1 ºC dan temperatur ruangan terendah dicapai pada ruangan dengan atap genteng warna abu-abu yaitu 34 ºC. Laju aliran panas terendah terjadi pada atap yang dipasang insulasi dan plafon. Penggunaan genteng warna abu-abu dan pemasangan insulasi dan plafon pada atap menurunkan suhu ruangan sekitar 13,35 %.
Kata kunci : pemanasan global, bahan dan warna atap, insulasi atap, plafon ruangan, kenyamanan