Description:
Pada artikel ini didiskusikan prediksi kerusakan pada bantalan bola dengan menggunakan sinyal getaran dan sinyal suara. Pengukuran dilakukan pada model sederhana sistem poros rotor dimana bantalan pada sistem tersebut dibagi atas dua bagian, bantalan yang mengalami kerusakan dan bantalan normal. Kerusakan pada bantalan dibuat dengan membiarkan bantalan beroperasi pada lingkungan yang berdebu dan mengalami keausan. Disamping itu antara motor dan poros pada sistem uji ini mengalami ketidaseimbangan dan ketidaksumbuan. Sinyal suara diukur dengan menggunakan mikrofon yang bergerak untuk mendeteksi posisi sumber suara. Sedangkan posisi sumber suara diprediksi melalui peta waktu-frekuensi dari sinyal suara dengan menggunakan Transformasi Fourier waktu singkat (STFT) Berdasarkan hasil eksperimen, diperoleh indikasi kerusakan terjadi pada frekuensi 86.6 Hz (harmonik ke-4), 162.9 Hz, dan 274.1 Hz yang berturutturut terjadi pada kerusakan bantalan FTF, BPFO, dan BPFI. Posisi kerusakan dapat diprediksi dengan baik pada analisis sinyal suara dengan mengacu pada intensitas sinyal suara yang diterima mikrofon. Berbeda dengan sinyal getaran, peta suara melalui STFT menunjukkan sinyal suara lebih didominasi oleh suara pada rentang frekuensi sekitar 800 Hz dan 1000 Hz yang merupakan sinyal harmonic ke 3 sampai ke 5 dari BPFO dan BPFI, karena bantalan mengalami keausan yang bersifat
random pada pada inner race dan outer race. Untuk nilai frekuensi yang terdeteksi baik pada jarak 10 cm, 30 cm, maupun 50 cm memiliki kecenderungan nilai yang hampir sama. Namun nilai yang diperoleh lebih mendekati dari nilai kerusakan bantalan FTF, BPFO, dan BPFI pada jarak yang lebih dekat yaitu pada jarak 10 cm.Disamping itu munculnya sinyal suara gangguan dari luar atau suara dari pantulan menyebabkan analisis suara lebih sulit untuk dilakukan.
Kata kunci : Perawatan prediktif, monitoring kondisi, sinyal getaran, sinyal suara, bantalan gelinding