Description:
Kondisi cadangan energi di Indonesia khususnya energi fosil (minyak bumi dan batubara) semakin hari semakin menipis. Salah satu cara untuk mengatasi krisis permasalahan energi tersebut adalah dengan pengembangan energi alternatif yang bersifat terbarukan. Biomassa merupakan salah satu bahan bakar alternatif terbarukan yang pontensial untuk dikembangkan di Indonesia. Contoh
biomassa adalah cangkang, serat dan tandan kosong Kelapa Sawit yang merupakan limbah dari industri minyak Kelapa Sawit. Dalam penelitian ini limbah industri minyak Kelapa Sawit tersebut dilakukan proses pirolisis untuk mendapatkan arang/char dan tar sebagai salah satu bahan
binder. Arang dihancurkan terlebih dahulu hingga lolos ukuran 20 mesh, kemudian serbuk arang tersebut dibuat briket dengan tekanan pembriketan 200 kg/cm2 dan persentase binder 10%. Variasi binder yang digunakan adalah kanji, tar dan paduan antara kanji dan tar. Pengujian karakteristik pembakaran dilakukan dengan menggunakan metode termogravimetri analisys (TGA).
Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan persentase kadar air akan berakibat menurunnya persentase kadar fixed carbon pada briket tersebut. Hal ini akan berakibat menurunnya nilai ITVM (Initiation Temperature of Volatile
Matter), ITFC (Initiation Temperature of Fixed Carbon), PT (Peak of weight loss Temperature), BT (Burning out Temperature) dan meningkatnya nilai energi aktivasi (Ea) yang mengkibatkan semakin lamanya waktu pembakaran.
Kata kunci : Binder, Biomassa, Briket, BT, Energi aktivasi, ITFC, ITVM, Limbah Padat Industri Minyak Kelapa Sawit, PT, Thermogravimetri Analysis.