Irsyad, M.; S. Indartono, Yuli S.; Suwono, Aryadi; D. Pasek, Ari; Pradipta, M. Akbar
Description:
Salah satu metode untuk menurunkan konsumsi enerrgi pada sistem pengondisian udara jenis chiller adalah dengan menggunakan bahan berubah fasa (phase change material disngkat PCM). Beberapa PCM yang sudah diteliti seperti; trimethylolethane (TME), dan tetra-n-butylammonium
bromide (TBAB) chlatrate hydrate menunjukkan adanya penurunan konsumsi energi pada kompresor chiller. Potensi untuk mendapatkan PCM baru yang murah dan tersedia di Indonesia masih banyak, salah satunya adalah berasal dari minyak nabati. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan minyak Nyamplung memiliki rentang temperatur perubahan fasa yang cocok dengan temperatur kerja evaporator yakni 5 – 12oC. Panas latennya cukup tinggi yakni; 184,5 kJ/kg. Dalam aplikasi sebagai refrigeran sekunder, bahan ini dicampurkan dalam air menjadi larutan sebagai PCM slurry. Untuk mengetahui pengaruh campuran ini terhadap karakteristik aliran dan perpindahan panas dilakukan pengujian. Perbedaan kerapatan, viskositas dan tegangan permukaan antara campuran ini dengan air mempengaruhi pressure drop dan koefisien gesek yang terjadi di dalam pipa. Sedangkan konduktivitas termal, panas laten yang dimiliki partikel dari minyak nabati, dan interaksi yang terjadi dalam aliran mempengaruhi laju perpindahan panas. Karakteristik aliran dan perpindahan panas yang terjadi, diuraikan pada pembahasan artikel ini.
Kata kunci : minyak Nyamplung, PCM, koefisien gesek, koefisien perpindahan panas