Description:
Pemetaan Uji Kompetensi Guru (UKG) merupakan salah satu langkah strategis dalam mengkaji permasalahan kompetensi guru terkait rendahnya tingkat
3
kelulusan UKG jenjang SMPN Kota Banjarmasin. Tujuan penelitian menganalisis faktor penyebab terhadap kelemahan hasil uji kompetensi guru UKG jenjang SMPN Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya hasil UKG SMPN di Kota Banjarmasin secara umum meliputi persiapan, pelaksanaan, dan hasil UKG. (1) Persiapan guru dalam mengikuti UKG kurang, karena 58,82% kurang memahami Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 tahun 2012, 70,6% kurang/ tidak mengetahui UKG sebagai syarat kenaikan pangkat, dan 95,5% kurang/tidak siap mengikuti UKG karena kendala teknologi informasi (54%), kendala waktu (28%), dan rendahnya sosialisasi (18%). (2) Pelaksanaaan UKG mengalami kendala teknis maupun kendala guru. Kendala teknis paling dominan adalah sistem online yang tidak efisien, redaksi soal tidak jelas, kurang sosialisasi, dan soal tidak sesuai kompetensi. Kendala dari guru pada kompetensi pedagogik paling dominan adalah penguasaan komputer (50%), penguasaan materi (26%), dan kurang persiapan (16%) serta pada kompetensi professional yang dominan pada waktu mengerjakan kurang (24%), redaksi soal membingungkan (21%), kurang persiapan (19%), dan kurang menguasai komputer (8%). Hasil UKG menunjukkan taraf kesukaran soal pedagogik pada semua matapelajaran mayoritas (72%) lebih sukar dibandingkan kompetensi profesional (28%). Secara umum guru relatif jarang mengikuti berbagai workshop/seminar, kurang terbiasa melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan kurang memahami materi, kurang persiapan/sosialisasi, waktu ujian kurang, serta redaksi soal tidak jelas.
Key Words: teachers competence test (UKG), SMPM and SMAN, and Banjarmasin