Description:
Unjuk kerja termal sebuah kolektor surya pelat datar dapat diperoleh melalui proses karakterisasi
dengan menggunakan standar pengujian seperti : ISO 9806-1, ASHRAE 93 – 86, EN 12975 dan
standar pengujian lainnya. Akan tetapi belum ada ketetapan nilai periode data yang digunakan dari berbagai standar pengujian tersebut. Periode data adalah batasan data pengukuran yang akan
digunakan dalam proses perhitungan unjuk kerja termal kolektor surya. Sementara itu EN 12975
hanya merekomendasikan penggunaan periode data dalam rentang 1-2 kali time constant. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana penyimpangan unjuk kerja yang terjadi berdasarkan hubungan periode data dengan time constant kolektor. Batasan periode data yang diuji adalah 0-3 kali dari nilai time constant kolektor dan parameter unjuk kerja yang diidentifikasi diantaranya adalah efisiensi, kerugian panas dan kapasitas panas dari kolektor surya pelat datar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai parameter seperti efisiensi dan kerugian panas tidak tergantung kepada variasi nilai periode data yang diterapkan. Ini menunjukkan bahwa nilai time constant kolektor hampir tidak mempengaruhi kedua parameter unjuk kerja termal tersebut. Akan tetapi penyimpangan nilai parameter kapasitas panas cukup bervariasi secara signifikan hingga mencapai 59 % yang terjadi ketika penerapan perioda data dengan nilai 0.5 (setengah) kali nilai time constant. Sementara itu penggunaan periode data dengan 1 (satu) dan 2 (dua) kali dari nilai time constant memberikan penyimpangan nilai parameter (mc)e masing-masing sebesar 38% dan 19%. Sementara itu unjuk kerja yang optimal terjadi ketika penggunaan periode data dengan nilai 1.75 kali time constant (1.75 c ) dimana perbedaan dari nilai parameter e (mc) yang terjadi hanya sebesar 5 %.
Kata kunci : periode data, time constant, unjuk kerja termal, kolektor surya