Description:
Tulisan ini bertujuan menjelaskan konsep budaya masyarakat Melayu Banjar yang dipengaruhi
pengamalan ajaran agama Islam serta bagaimana wujud transformasi konsep budaya tersebut pada rumah
tinggal dan lingkungan sekitarnya. Tulisan ini didasarkan pemikiran argumentatif bahwa masyarakat
Banjar dan arsitekturnya adalah “varian” dari arsitektur Melayu. Dikatakan “varian” karena adanya
keunikan secara sosio-kultural dan kesejarahan pada proses pembentukan masyarakat Banjar dan juga
arsitekturnya yang berbeda dari masyarakat Melayu umumnya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif interpretatif yang didasarkan; (1) data empiris sejarah islam dan
kebudayaan Banjar sejak zaman pra-kerajaan Banjar hingga masa runtuhnya kerajaan Banjar, (2) data
fisik dari 16 buah rumah Bubungan Tinggi yang masih tersisa di Kalimantan Selatan. Data-data tersebut
selanjutnya dikomunikasikan dengan konteks pengamalan ajaran Islam dalam masyarakat Melayu Banjar,
khususnya pada masa sekarang.
Melalui proses analisis diketahui bahwa konsep budaya masyarakat Melayu Banjar dipengaruhi oleh
kebudayaan Dayak, Melayu, dan Jawa serta dipengaruhi kepercayaan animisme, Kaharingan, Hindu.
Beragam kebudayaan dan kepercayaan tersebut akhirnya digantikan oleh satu kebudayaan dan
kepercayaan masyarakat Melayu Banjar, yaitu Islam. Namun demikian, kebudayaan dan kepercayaan
Islam yang menjadi kebudayaan masyarakat Melayu Banjar saat ini dapat dikelompokkan berlandaskan
tiga kategori kepercayaan, yaitu kepercayaan Islam, kepercayaan bubuhan, dan kepercayaan lingkungan.
Ketiga wujud kepercayaan inilah yang selanjut nya bertransformasi dalam wujud konsep arsitektur rumah
masyarakat Melayu Banjar, khususnya rumah bubungan tinggi. Wujud transformasi ke-3 kepercayaan ini
dapat dilihat melalui desain lingkungan (makna simbolisunsur flora, fauna, penerapan teknologi berdasar
kondisi lingkungan), desain peruangan (penerapan simbol cacak burung, ruang upacara/aruh), desain
perangkaan (teknologi di atas lahan rawa), dan desain persolekan (beragam motif dan ukiran) dalam
arsitektur Melayu Banjar.
Berdasar temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep ajaran Islam (yang tumbuh seiring pembentukan masyarakat Banjar) telah membentuk sikap dan perilaku masyarakat Melayu Banjar yang akhirnya melahirkan lingkungan yang Islami yang termanifestasi dalam wujud rumah tinggal.
Kata Kunci : pengaruh ajaran Islam, budaya Melayu Banjar, arsitektur Melayu Banjar