Abstract:
Sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan berada dalam lokasi
rawan bencana banjir. Banjir mengakibatkan berbagai permasalahan,
termasuk masalah gizi. Berdasarkan analisis situasi, beberapa
permasalahan yang dialami mitra adalah remaja belum mempunyai
mengetahui pentingnya pemilihan makanan yang baik sebagai
persiapan makanan, cara penyimpanan makanan dalam menghadapi
banjir, cara mengelola kebersihan makanan dan peralatan makanan,
cara menyelematkan makanan saat terjadi banjir, dan remaja belum
mempunyai mempunyai kesiapsiagaan mengenai ketahanan pangan
dalam menghadapi bencana. Berdasarkan solusi atas permasalahan
di atas, maka tujuan utama yang akan dilakukan adalah untuk
peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Adapun pendekatan
yang digunakan adalah dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
atau Community Based Interactive Approach. CBIA merupakan
metode penyampaian informasi yang melibatkan subyek secara aktif
yaitu dengan mendengar, melihat, menulis, dan melakukan evaluasi
tentang hal yang diinformasikan. Peserta dalam kegiatan ini
berjumlah 38 orang. Hasil kegiatan menunjukan bahwa terdapat 24
(75%) peserta kegiatan yang mengalami peningkatan pengetahuan.
Sedangkan terdapat 12 (25%) peserta yang nilai sebelum dan sesudah
penyuluhan masih tetap. Sedangkan, secara uji statistik juga
menunjukan adanya perbedaan pengetahuan antara sebelum dan
sesudah dilakukannya edukasi gizi untuk ketahanan pangan dalam
rangka kesiapsiagaan bencana banjir melalui cara belajar insan aktif
(CBIA) secara signifikan (p-value=0,0001). Kegiatan pendidikan
kebencanaan di sekolah perlu dilaksanakan secara efektif, dinamis
dan implementatif dalam meningkatkan kemampuan warga sekolah,
untuk mampu mengurangi dampak resiko bencana di sekolah dan di
lingkungan masing-masing