Abstract:
Latar belakang: Mortalitas dan morbiditas pada COVID-19 yang tinggi berhubungan dengan adanya kerusakan oksidatif. Reactive oxygen species yang terbentuk yang akan mengekspresi antioksidan seperti Peroksidase (Px), Catalase (CAT), dan Superoxide dismutase (SOD), peroksidasi lipid dan Malondialdehyde (MDA), yang akan semakin meningkat sehingga kerusakan oksidatif juga meningkat. Nigella sativa (NS) terbukti memiliki kandungan Thymoquinone (TQ), Palmitic acid, Methyl linoleate, Linoleic acid dan lain-lain yang memiliki efek sebagai antioksidan sehingga bisa menurunkan kerusakan oksidatif.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, clinical trial dengan single blind pada pasien COVID-19 derajat sedang untuk mengetahui pengaruh pemberian NS dengan dosis 1x600 mg dan 2x600 mg terhadap aktivitas enzim Superoxide dismutase, Catalase, Malondialdehyde, Peroksida dan AOPP serta gejala klinis, kemudian dievaluasi menggunakan analisis in silico dengan metode molecular docking.
Hasil: Pemberian NS pada kelompok dengan dosis 1x600 mg, 2x600 mg dan kontrol terdapat perbedaan yang bermakna terhadap nilai MDA dan Peroksida. Pemberian NS densgan dosis 2x600 mg lebih baik dalam menurunkan MDA dan Peroksida p<0.05 masing-masing (p=0.002 dan 0.001). Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rerata harian gejala klinis pasien COVID-19 derajat sedang di semua kelompok. Gejala batuk, sesak nafas, dan frekuensi nafas mengalami perbaikan dalam durasi rerata harian pada kelompok pemberian senyawa NS yang dievaluasi menggunakan pendekatan in silico dan didapatkan bahwa semua ligan NS mempunyai afinitas yang kuat terhadap reseptor KEAP1 dan berpotensi dalam meningkatkan enzim Superoxide dismutase, meningkatkan enzim Catalase, dan menurunkan kadar Malondialdehyde dan Peroksida pada pasien COVID-19, terutama pada Linoleic acid yang tidak bersifat hepatotoksik, karsinogenik, imunotoksik, mutagenik atau sitotoksik sehingga NS aman untuk dikonsumsi sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19 derajat sedang.
Kesimpulan: Pemberian Nigella Sativa pada pasien COVID-19 memberikan perbedaan bermakna terhadap nilai MDA dan Peroksida. Linoleic acid menunjukkan interaksi paling kuat dengan sisi aktif dari KEAP1 dan NS aman untuk dikonsumsi sebagai terapi tambahan pada pasien COVID-19 derajat sedang.