Description:
Kebutuhan energi nasional semakin meningkat seiring pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia, sementara cadangan minyak bumi sebagai sumber utama energi nasional semakin menipis. Pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi peningkatan kebutuhan energi nasional. Biobriket sebagai salah satu bentuk energi terbarukan memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di Indonesia khususnya di lingkungan lahan basah Kalimantan Selatan. Bahan baku biobriket yang tersedia di Kalimantan Selatan sangat melimpah, diantaranya adalah limbah pengolahan pengolahan buah aren dan limbah pengolahan arang kayu alaban. Pengolahan biobriket dengan campuran kedua jenis bahan tersebut telah menunjukkan hasil mutu biobriket yang belum diolah belum memenuhi SNI. Kualitas biobriket tersebut yaitu memiliki kadar air sebesar 5,4930-11,6406%, kerapatan 0,8077-1,0693 g/cm³, kadar abu 1,4967-21,6567%, zat terbang 40,5933-47,1767%, karbon terikat 26,1094-44,9357% dan nilai kalor 3.782,06325,6400 kal/g. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualits biobriket adalah dengan memberikan tekanan kempa pada saat proses pencetakan briket.. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisitik biobriket dari campuran limbah pengolahan kolang-kaling dan limbah pengolahan arang kayu alaban, yang meliputi kadar air, kerapatan, kadar abu, zat terbang, karbon terikat dan nilai kalor.