Abstract:
Indonesia pada tahun 2018 berdasarkan hasil PISA berada di periingkat ke-72 dari 77 negara
kemampuan literasi sains. Bahan ajar menjadi salah satu indikator rendahnya kemampuan literasi sains.
Berlandaskan penelitian sebelumnya, bahan ajar IPA yang ada belum memenuhi literasi sains yang seimbang.
Berdasarkan data yang ada rendahnya kemampuan peserta didik dalam hal literasi sains dan komponen pada
bahan ajar IPA yang ada tidak memuat literasi sains yang seimbang, khususnya pada modul. Penelitian
pengembangan ini bertujuan mengetahui validitas modul IPA berbasis literasi sains. Prosedur penelitian ini dan
pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Tessmer. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi
lima tahap, yaitu Self Evaluation, Expert Review, One to one,Small Group, dan Field Test. Namun,
pengembangan ini dibatasi pada tahap Expert Review. Berdasarkan hasil dari tiga validator modul mendapatkan
persentase validitas 83,78% yang berarti valid, dan aspek literasi sains pada modul mendapatkan persentase
validitas 83,33%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan modul IPA memuat aspek literasi
sains valid layak untuk diuji cobakan.