Abstract:
Penulusuran terhadap kemampuan intelegensi merupakan salah satu bagian dari upaya
pemahan diri siswa terhadap kemampuan belajar. Pemahman Siswa terhadap
kemampuan yang dimiliki akan berdampak kepada kemapuan akademik siswa tersebut
hal ini akan berkaitan dengan adanya listas belajar yang akan dilakukan siswa dalam
kurikulum merdeka belajar. Oleh karena itu, penelusuran intelegensi perlu dikenalkan
sejak dini, bertahap dan berkesinambungan melalui bimbingan dan konseling agar
peserta didik tidak mengalami hambatan dan kesulitan dalam menjalankan kurikulum
merdeka belajar dan kelanjutan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan. Program
pengabdian masyarakat adalah pelaksanaan identifikasi potensi siswa di SMP Negeri
11 Banjarbaru dengan focus kajian terhadap intelegensi. Tujuan dari dilaksanakannya
kegiatan pelatihan ini adalah untuk membantu konselor sekolah dalam melakukan need
assessment kemampuan akademik bagi siswa di sekolah sesuai dengan intelegensi
siswa. Target atau sasaran khusus dari pelaksanaan psikotes peminatan adalah siswasiswi di sekolah tersebut yang berjumlah 56 orang siswa-siswi. Metode yang digunakan
dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode administrasi buku tes dengan
menggunakan strategi layanan klasikal. Kegiatan ini direncanakan dilakukan dalam
beberapa pertemuan pada bulan oktober 2022. Secara umum proses pelaksanaan
pengabdian masyarakat dalam layanan klasikal untuk siswa-siswi diawali pertemuan
dengan konselor disekolah. Dalam pertemuan awal tersebut, tim pengusul memaparkan
beberapa hal, yaitu menyampaikan secara singkat maksud dan tujuan mengenai
rencana pelaksanaan, menanyakan kesediaan kelompok secara penuh untuk mengikuti
kegiatan layanan klasikal dari awal sampai akhir kegiatan. Untuk selanjutnya
dilaksanakan strategi layanan klasikal. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan
didapatkan bahwa siswa-siswi yang memiliki kemmapuan intelegensi pada kategori di
bawah rata-rata yaitu 18 orang siswa-siswi dengan persentasi 32%. Siswa-siswi yang
berada pada kategori borderline sebanyak 2 orang dengan persentasi 4%. Siswa-siswi
yang berada pada kategori rata-rata sebanyak 35 orang dengan persentasi 63%.
Intelegensi siswa-siswi yang berada pada kategori superior sebanyak 1 orang siswa
dengan persentasi 2%.