Abstract:
Masalah penyebaran berita hoax merupakan masalah yang perlu diperhatikan
secara serius karena sebagian besar yang terpapar hoax adalah remaja tingkat
sekolah menengah atas. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan di SMAN 1 Marabahan bertujuan untuk meminimalisir penyebaran berita
hoax pandemi dan bencana melalui bimbingan kelompok di sekolah menengah atas.
Layanan bimbingan kelompok digunakan karena adalah bentuk layanan bimbingan
yang segera menangani topik berita hoax. Bimbingan kelompok mengarah pada
pengembangan kemampuan untuk memiliki pengertian, ciri-ciri, maupun dampak
dari berita hoax, dan memiliki kecakapan atau kemampuan dalam mengkritisi suatu
berita, agar akhirnya dapat menghindarkan diri dari penyebaran berita hoax,
sehingga penyebaran berita hoax dapat diminimalisir terutama pada aspek sosial
dan moral. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada laporan kemajuan awal
ini adalah kegiatan asesmen kebutuhan terhadap penyebaran berita hoax.
Berdasarkan penyebaran angket instrumen berita hoax maka diketemukan 73%
responden dalam kategori sangat tinggi, 20% responden dalam kategori tinggi, 7%
responden dalam kategori sedang, 0% responden dalam kategori rendah, dan 0%
responden dalam kategori sangat rendah. Oleh karena itu, maka layanan bimbingan
kelompok untuk meminimalisir berita hoax sangat dibutuhkan oleh konseli di SMAN
1 Marabahan. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok maka didapat konseli
menjadi terdapat 0 (0%) responden dalam kategori sangat tinggi, 0 (0%) responden
dalam kategori tinggi, 1 (7%) responden dalam kategori sedang, 11 (73%) responden
dalam kategori rendah, dan 3 (7%) responden dalam kategori sangat rendah, maka
layanan bimbingan kelompok meminimalisir penyebaran berita hoax dipandang
berhasil menurunkan paparan berita hoax. Data tersebut diambil dari instrumen
yang dibagikan kepada peserta didik SMAN 1 Marabahan, dan secara kuantitas
didapat 15 orang responden konseli yang dimungkinkan terlibat dalam pelaksanaan
layanan.