Abstract:
Salah satu sumberdaya ikan lokal yang di eksploitasi intensif di Kalimantan Selatan ialah ikan A. testudineus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengestimasi stok secara holistik sumberdaya ikan Pepuyu (Anabas testudineus, Bloch 1792) di Kalimantan Selatan. Metode pendekatan yang digunakan ialah pendekatan holistik yakni metode Equilibrium State (model Schaefer dan fox) dan Non Equilibrium State Model (model Walter dan Hilborn). Hasil analisis estimasi stok sumberdaya ikan A. testudineus berdasarkan model Schaefer (1954), diperoleh nilai hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 17.319,29 ton/tahun dengan hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) 13.855,43/tahun. Berdasarkan model Fox (1970) diperoleh hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) ikan A. testudineus 12.237 ton/tahun dengan hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) 9.789,69 ton/tahun. Berdasarkan model non equilibrium state dari Walter-Hilborn (1976) cara diperoleh hasil tangkapan lestari (Ye) sebesar 16.600,94 ton/tahun dengan YJTB sebebar 13.280,74 ton/tahun dan nilai upaya penangkapan lestari (Fe) sebesar 110.639 trip/tahun. Status penangkapan A. testudineus di Kalimantan Selatan pada tahun 2018 berdasarkan model Schaefer (1954) tergolong moderately exploited dengan rekomendasi pengelolaannya yaitu peningkatan jumlah upaya penangkapan masih dianjurkan dengan kontrol yang ketat. Berdasarkan model Fox (1970) tergolong fully exploited dengan rekomendasi pengelolaannya yaitu tidak dianjurkan penambahan jumlah upaya penangkapan (unit alat tangkap atau trip penangkapan). Berdasarkan model Walter-Hilborn (1976) tergolong moderately
exploited dengan rekomendasi pengelolaannya yaitu peningkatan jumlah upaya penangkapan masih dianjurkan dengan kontrol yang ketat. Model estimasi sumberdaya ikan A. testudineus terpilih ialah model Fox (1970) dan stok cadangan lestari (Be) pada kondisi stok saat ini (standing stock) ialah sebesar 7.703,04 ton/tahun.