Abstract:
Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila ia menunjukkan keterampilan dan sikap yang lebih baik serta mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan di masyarakat. Itu sebabnya guru perlu memperhatikan kearifan lokal masyarakat setempat yang dapat diselipkan ke dalam bahan ajar agar pembelajarannya lebih kontekstual dan bermakna.
Bagi para guru bahasa Inggris, membangun karakter siswa bukanlah hal yang mustahil. Mereka dapat menyelipkan nilai-nilai yang membangun karakter sekaligus mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris siswanya. Penelitian ini mencoba mengungkap persepsi dan praktik guru-guru mata pelajaran bahasa Inggris dalam menanamkan kearifan lokal masyarakat lahan basah ke dalam bahan ajar. Subjek penelitian adalah enam guru bahasa Inggris di sekolah menengah pertama dan atas di Kalimantan yang dipilih berdasarkan hasil survey pendahuluan. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur. Data menunjukkan bahwa guru memiliki keyakinan bahwa menyelipkan muatan lokal ke dalam pengajaran bahasa Inggris adalah hal yang penting karena dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Para guru mengajarkan kearifan lokal bila topik pembelajarannya relevan seperti pada pembelajaran teks deskriptif, naratif, dan prosedur. Namun mereka hanya dapat memasukkan nilai-nilai lokal dalam jumlah sedikit karena mereka tidak memiliki
bahan ajar yang siap pakai sehingga mereka kesulitan bila mendesainnya sendiri. Mengacu pada temuan tersebut, disarankan kepada pihak universitas dan fakultas untuk memfasilitasi pengembangan bahan ajar mata pelajaran bahasa Inggris yang mengandung kearifan lokal masyarakat lahan basah. Hal ini penting untuk membantu para guru membangun karakter siswa serta mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris.