Abstract:
Di tengah perkembangan teknologi pendidikan, kurikulum pendidikan juga perlu memuat unsur budaya dalam pembelajaran di sekolah yang bertujuan untuk melahirkan generasi
siswa yang berkarakter serta mampu memelihara dan melestarikan budaya sebagai tumpuan karakter bangsa. Tetapi kenyataannya, buku ajar yang ada kurang mendukung
unsur budaya di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut maka guru sebagai penggerak
pembelajaran perlu melakukan inovasi sehingga unsur budaya ada dalam proses
pembelajaran di kelas. Selain itu, berdasarkan hasil PISA (Program for International
Student Assessment) sejak tahun 2001, literasi siswa Indonesia selalu berada pada
peringkat bawah dibandingkan dengan negara-negara yang menjadi peserta PISA. Ini
terjadi karena mereka tidak terbiasa menyelesaikan masalah kontekstual, akibatnya
mereka merasa sulit untuk menyelesaikan soal dan sering membuat kesalahan ketika
memecahkan masalah literasi matematika berbasis konteks. Materi yang dikaitkan
dengan konteks lokal dalam hal ini budaya di lingkungan peserta didik dikenal dengan
istilah etnomatematika. Geometri dan budaya saling terkait, membuat geometri sekolah
terkait erat dengan lingkungan serta budaya lokal. Banjarmasin merupakan daerah yang
penduduknya mayoritas beragama Islam dan bersuku Banjar. Masjid merupakan bangunan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Banjar. Masjid didirikan sebagai tempat
berkumpulnya masyarakat muslim untuk kegiatan keagamaan, pendidikan dan sosial.
Masjid yang memiliki nilai sejarah di Banjarmasin salah satunya Masjid Jami Sungai
Jingah. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka diadakan pengabdian
bentuk pelatihan eksplorasi konteks Masjid Jami Sungai Jingah dalam pembelajaran
geometri kepada guru matematika SMP Kabupaten Banjar untuk meningkatkan literasi
siswa