Abstract:
Pamali merupakan salah satu tata aturan dalam masyarakat yang disosialisasikan dan diajarkan
oleh para orangtua kepada anak berupa larangan yang disertai ancaman dengan maksud
menjadikannya sebagai kontrol terhadap perilaku anak. Setiap nasihat orangtua tentu
mempunyai maksud yang dianggap baik, tetapi seringkali larangan-larangan yang terhimpun
dalam kategori pamali sulit dipahami bahkan tidak ada relevansi antara sebab dengan akibat
yang menjadi dampak jika melanggar. Namun, tradisi ini mampu mengintervensi dan
mempengaruhi kemampuan berpikir logis remaja dalam masyarakat Banjar. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian meliputi sebagian siswa/i SMA
Global Islamic Boarding School. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan informasi
adalah purposive sampling yaitu dengan mengambil subjek penelitian yang memenuhi kriteria
sebagai berikut: 1) siswa/i yang familiar dengan istilah pamali, 2) siswa/i yang terlahir dalam
lingkungan masyarakat Banjar, 3) siswa/i yang termasuk kategori memiliki pola pikir logis
tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi pamali sebagai folklore
memiliki peranan yang vital dalam hal mempengaruhi pola pikir logis remaja. Hal ini
ditunjukkan oleh rasa takut mereka yang lebih dominan daripada kepercayaan mereka terhadap
tradisi pamali. Remaja yang percaya terhadap tradisi pamali cenderung akan memiliki rasa
takut yang berlebih terhadap akibat yang memang mengandung banyak kesialan didalamnya.
Remaja yang memiliki kemampuan berpikir logis yang rendah cenderung akan percaya dengan
tradisi pamali. Kemudian jika dibandingkan dengan remaja yang memiliki kemampuan
berpikir lo