Abstract:
Jalan Trans-Kalimantan yang melalui Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) merupakan jalan penghubung
antara Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) dengan Banjarmasin dan kota-kota kabupaten di Kalimantan
Tengah (Puruk Cahu, Muara Teweh, Tamiang Layang, Buntok dll.) dengan Banjarmasin. Daerah ini memiliki
andil besar dalam meningkatkan kehidupan masyarakat disekitarnya karena selain sebagai jalur ekonomi
penghubung bagi masyarakat setempat. Sayangnya jalur ini merupakan wilayah rawa yang rentan mengalami
amblesan. Oleh karena itu kajian penyebab amblesan perlu dilakukan dengan mengidenfikasi lapisan bawah
permukaan dengan menganalisis nilai resistivitas bawah permukaannya untuk mengetahui struktur lapisan
bawah tanah berdasarkan nilai resistivitas tanah/batuan penyusun. Metode yang digunakan adalah geolistrik
konfigurasi Dipole-Dipole dan panjang lintasan yang diukur 100 meter dengan 2 kali pengukuran. Berdasarkan
hasil bahwa secara garis besar hasil yang diperoleh pada lintasan ketiga titik pengukuran berupa sebuah
kontur pada kedalaman 0 – 10 meter mempunyai nilai tahanan jenis 3 - 15 Ω.m yang mempunyai susunan
lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek; pada kedalaman 10 – 12 meter mempunyai nilai tahanan
jenis 15 - 150 Ω.m yang mempunyai susunan tanah lanauan dan pasiran; pada kedalaman 12 – 13 meter
mempunyai nilai tahanan jenis 150 - 300 Ω.m yang mempunyai susunan batuan dasar berkekar terisi tanah
lembab, pasir kerikil yang terdapat lapisan lanau; dan pada kedalaman 13 – 14 meter mempunyai nilai tahanan
jenis 300 - 2400 Ω.m yang mempunyai susunan batuan dasar terisi tanah kering.