Abstract:
Kadar formalin di dalam suatu sampel dapat ditentukan secara spektrofotometri dan
potensiometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur serta membandingkan kadar formalin
dalam sampel sintetis dan sampel mie basah menggunakan metode potensiometri dan metode
spektrofotometri. Penelitian diawali dengan pembuatan sensor formalin menggunakan selulosa asetat
sebagai ionofor untuk mengukur konsentrasi formalin dalam sampel sintetis dan sampel mie basah.
Tahap berikutnya adalah mengukur konsentrasi formalin menggunakan metode spektrofotometri untuk
sampel yang sama dan membandingkan hasil pengukuran berdasarkan kedua sampel tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi formalin yang terukur menggunakan metode
spektrofotometri sebesar 1,275; 2,071 dan 2,978 ppm, sedangkan menggunakan metode potensiometri
sebesar 1,40; 2,08 dan 3,07 ppm. Berdasarkan perhitungan didapatkan harga thitung < ttabel untuk DB(n–
2) menunjukkan tidak ada beda nyata antara metoda potensiometri dengan metoda spektrofotometri
pada penentuan formalin.