Description:
Industri makanan banyak yang menggunakan pengawet makanan yang tidak aman untuk
digunakan, misalnya adalah formalin atau boraks. Pengawetan pada makanan bertujuan untuk
mencegah aktivitas mikroorganisme agar kualitas makanan tetap terjaga. Kitosan dari limbah sisik ikan
papuyu memiliki potensi sebagai pengawet makanan yang alami sehingga kitosan dari limbah sisik ikan
papuyu dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan alami. NaOH yang digunakan pada proses
deasetilasi bertujuan untuk memutus ikatan antara gugus asetil dengan atom nitrogen, sehingga dapat
berubah menjadi gugus amina. Waktu perendaman yang digunakan pada penelitian ini adalah 45 menit
karena pada waktu perendaman tersebut kitosan mampu melapisi seluruh permukaan daging ayam
secara sempurna sehingga aktivitas mikroorganisme pada daging ayam dapat dicegah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH pada upaya pengawetan daging ayam.
Penelitian ini menggunakan metode deproteinasi yang menggunakan larutan NaOH 3,5% kemudian
didemineralisasi dalam larutan HCl 1 N dan dideasetilasi dalam larutan NaOH dengan variasi
konsentrasi NaOH 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
kitosan pada daging ayam adalah uji organoleptik. Uji yang dilakukan meliputi warna, bau, kekenyalan
dan lendir. Hasil uji organoleptik pada daging ayam dengan berbagai variasi konsentrasi NaOH
menunjukkan bahwa variasi konsentrasi NaOH yang paling baik adalah pada konsentrasi 60%.
Kata kunci: pengawetan, daging ayam, NaOH, waktu perendaman