Description:
Pemberdayaan masyarakat menjadi paradigma baru penyuluhan kehutanan. Melalui penyuluhan kehutanan diharapkan masyarakat mampu mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat sehingga menjadi tahu, mau, dan mampu melakukan kegiatan pembangunan hutan dan kehutanan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Penelitian ini mempunyai tujuan mengukur tingkat pengetahuan penyuluh kehutanan sebagai pelaku pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan, khususnya terkait dengan kawasan konservasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara paradigma post-positivistik (penelitian kuantitaif) dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif). Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan penyuluh kehutanan sebagai pelaku pemberdayaan kemampuan kognitif tergolong sedang yang ditandai dengan kemampuan memahami tinggi (77.57), menerapkan (78.96), menganalisis (74.09), mengevaluasi (62.96), dan menciptakan (64.17). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja penyuluh kehutanan adalah jumlah penyuluh kehutanan dan pengembangan karier.