Description:
Berpikir kritis adalah penentuan secara hati-hati dan sengaja apakah menerima, menolak, atau menunda keputusan tentang suatu klaim/pernyataan (Moore dan Parker, 1988:4). Atau dapat juga dikatakan berpikir kritis adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuat keputusan-keputusan yang masuk akal tentang apa yang dipercayai atau apa yang dilakukan (Ennis, 1996: xvii). Selanjutnya secara lebih berhati-hati mengevaluasi suatu pernyataan, kemudian membagi isu-isu yang ada apakah relevan atau tidak dengan pernyataan yang dievaluasi. Menurut Paul dan Eider (2006) dalam proses berpikir kritis harus dipenuhi aspek-aspek kejelasan, ketelitian, ketepatan, relevansi, logika, kedalaman, keluasan, dan signifikansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMA dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif dan gender. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-eksploratif. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Palangkaraya. Subjek terdiri dari satu orang siswa dengan gaya kognitif field dependen dan berjenis kelamin perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berbasis tugas. Data dianalisis berdasarkan indikator aspek-aspek berpikir kritis yaitu aspek kejelasan, ketelitian, ketepatan, relevansi, logika, kedalaman, keluasan, dan signifikansi (Paul dan Eider, 2006) dalam proses berpikir siswa memecahkan masalah matematika melalui empat tahap pemecahan masalah menurut Polya yaitu memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan melihat kembali rencana pemecahan yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan berpikir kritis subjek pada semua tahap pemecahan masalah memenuhi aspek kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, logika, kedalaman, keluasan, dan signifikansi. Dengan demikian subjek memenuhi semua aspek berpikir kritis pada setiap tahapan pemecahan masalah. Pemecahan masalah subjek berbentuk narasi.
Kata Kunci: Berpikir kritis, siswa SMA, field dependen, perempuan, masalah matematika