Description:
BSTRAK
Lahan gambut tropis di Kalimantan Tengah telah terdegradasi secara luas dan intensif sebagai akibat dari
pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan yang berdampak kepada bahaya kebakaran yang sangat luas
pada 3 dekade terakhir ini (Hoscilo, 2008). Salah satunya adalah dengan proyek pengembangan lahan
gambut (PLG) sejuta hektar di Kalimantan Tengah pada tahun 1995-1996 yang kemudian dihentikan pada
tahun 1999 (Noor, 2010). Pembukaan lahan gambut telah menjadi masalah krusial terkait kebakaran lahan
gambut yang terjadi berulang hampir setiap tahun (Usup, 2015) dengan kebakaran terbesar pada tahun
2015. Kerusakan yang diakibatkan lahan dan hutan gambut yang terdegradasi khususnya di Kalimantan dan
Sumatera, terutama disebabkan oleh: kegiatan pertanian, pembangunan jaringan irigasi perkebunan, penebangan
kayu ilegal, dan kebakaran lahan dan hutan (Suryadiputra, 2005).
Dalam penelitian ini akan diidentifikasi karakteristik gambut terdegradasi yang memicu terjadinya
kebakaran di lahan gambut dan upaya restorasi yang bisa dikembangkan. Restorasi telah dilakukan pada
beberapa sistem tata air di lahan gambut eks pembukaan mega proyek lahan gambut sejuta hektar blok A,
Desa Sei Ahas, Kalimantan Tengah adalah dengan dibangunnya sekat kanal. Pengamatan dilakukan pada
saluran-saluran yang telah dibangun sekat dan saluran yang dibiarkan terbuka.
Keywords: gambut terdegradasi, kebakaran lahan, sekat kanal, PLG sejuta hektar, Kalimantan Tengah.