Pada umumnya mata pelajaran matematika kurang diminati oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses dan hasil belajar mereka yang kurang memuaskan. Untuk itu, pada pembelajaran matematika, seorang guru dituntut untuk dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar matematika dan hasil belajar yang mereka dapatkan di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan pihak sekolah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dan mengolah materi pelajaran menjadi mudah untuk dipahami oleh siswa. Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu model pembelajaran yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tujuan diterapkannya model TAI dalam pembelajaran adalah untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif, dan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta motivasi siswa dengan belajar kelompok.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran TAI terhadap minat dan hasil belajar matematika siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model Nonequivalent Group Posttest Only Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 33 Banjarmasin. Sampel diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara klasikal, rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran TAI dan model pembelajaran langsung, berturut-turut adalah 73,41 dan 66,60, (2) minat belajar siswa pada pembelajaran matematika yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TAI dan model pembelajaran langsung, berturut-turut berada pada kategori tinggi dan kategori sedang, dan (3) model pembelajaran TAI berpengaruh signifikan terhadap minat belajar dan hasil belajar matematika siswa SMP. Kata kunci: minat dan hasil belajar, model pembelajaran TAI.