Description:
Pengelolaan sumber daya alam yang tidak dilakukan secara bijaksana dan berencana dapat menimbulkan berbagai gangguan terhadap keseimbangan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) antara lain terjadinya erosi tanah dan sedimentasi yang menyebabkan lahan kritis, banjir dimusim hujan, kekeringan dimusim kemarau, pencemaran air sungai dan menurunnya produktifitas lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui tingkat kekritisan lahan pada DAS Batulicin, sedangkan metode yang digunakan dalam penentuan tingkat kekritisan lahan dengan men jumlahkan skor kondisi kemiringan lereng, erosi, liputan lahan dan manajemen di DAS Batulicin. Berikut ini disajikan proses penilaian tingkat kekritisan lahan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kawasan lindung dalam hutan diperoleh hasil tidak kritis 42.522,4 Ha, potensial kritis 705.306,7 Ha, agak kritis 10.874,4 Ha, kritis 4.453,8 Ha, dan sangat kritis 657,4 Ha, kawasan lindung di luar hutan diperoleh hasil tidak kritis 49.363,5 Ha, potensial kritis 218.8536,6 Ha, agak kritis 35.154,7 Ha, kritis 21.009,8 Ha, dan sangat kritis 1.977,4 Ha, sedangkan kawasan budiaya usaha pertanian diperoleh hasil tidak kritis 3.774,0 Ha ,potensial kritis 679.636,8 Ha , agak kritis 26.018,5 Ha, kritis 6.583,4 Ha, dan sangat kritis 1.174,8 Ha