dc.description |
Inovasi teknologi perlu dilakukan mengingat tuntutan pasar untuk memenuhi produk bemutu. Usaha tersebut perlu dilakukan karena rendahnya kesadaran menghasilkan produk aman dan bermutu. Isu privat standar (ramah lingkungan, keamanan dan mutu pangan, tanggung jawab sosial,dirasa masih terlalu awam dimasyarakat. Untuk itu khusus pada inovasi proses produksi gula aren tujuan penelitian difokuskan pada kesehatan dan kemanan pangan, nilai tambah produk dengan SOP berstandar,meningkatnya ekonomi di masyarakat. Metodelogi yang dikembangkan adalah metode survey, FGD, coding tanaman sampel, eksperimen untuk penentuan rendemen, waktu masak, serta kenampakan hasil secara fisik dan uji SNI. Inovasi proses produksi gula aren dengan membuat ekstrak kulit batang nangka dan penambahan unit kapur sirih, menampung nira menggunakan tabung stainless dan dalam kondisi bersih, mengumpulkan nira dalam tangki stainless steel dan diberi gerobak beroda sebagai moda transportasi, untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan (khususnya kayu) dan cemaran CO, proses pemasakan menggunakan elpiji dengan pengaturan suhu serta waktu yang sesuai. Pencetakan gula merah direkomendasikan tidak menggunakan mangkuk plastik dan berlapis dengan kantongan plastik, tetapi menggunakan mangkuk stainless steel dan berlapis plastik memang tahan panas (plastik desktruksi/tahan disterilisasi). Gula Aren Murni yang dihasilkan sesuai Standar SNI.013743.1995 yaitu bau normal, rasa normal (khas), warna kuning sampai kecoklatan, air maksimum 10% bb, abu maksimum 2%bb, gula produksi maksimum 10%bb, jumlah gula sebagai sukrosa minimum 77%, aian yang tidak terlarut dalam air maksimum 1%bb. Selain itu, cemaran logam diantaranya seng (Zn) maksimum 40 mg/kg, timbal (Tb) maksimum 2 mg/kg dan tembaga (Cu) maksimum 10 mg dengan perolehan rendemen dari < 20% meningkat menjadi 23,58%. Kemasan direkomendasikan adalah kedap air dan udara sehingga lebih terjagadari aspek hygiene keamanan pangan dan bebas kontaminan, variasi produk dengan ukuran standar mengacu AKG yang direkomendasikan, keberlanjutan usaha dengan memperhatikan tanaman aren yang menghasilkan bahan baku utama. |
|