dc.description |
Pengendalian hayati menggunakan mikroba antagonis memerlukan media aplikatif agar terjadi peningkatan efektivitas, efisiensi dan kemudahan aplikasi ditingkat petani. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pasang surut Desa Mandastana Kabupaten Barito Kuala, dengan tujuan penelitian untuk melihat pengaruh penambahan bahan organik gulma untuk pengendalian penyakit layu fusarium. Hasil eksplorasi dari empat tife lahan pasang surut didapatkan 4 isolat unggul terpilih adalah Trichoderma viride PS-2.1, Pseudomonas fluorescens PS4,8, FNP PS-1,5 dan Bacillus sp PS-3.14. Daya antagonis tertinggi pada aplikasi kombinasi dua antagonis (T. viride PS-2.1 + P. fluorescent PS-4.8), dan (T. viride PS-2.1+ FNP PS-1.5), lebih baik dibanding aplikasi antagonis tunggal. Penggunaan media aplikatif hydrilla, enceng gondok, kayapu dan kiambang mampu meningkatkan daya hambat terhadap intensitas penyakit layu dan juga dapat memacu pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan, berat basah dan berat kering tanaman serta terjadi peningkatan pH dan N.
Kata kunci: antagonis, bahan organik, layu fusarium, padi |
|