Repo Dosen ULM

DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR ELEKTRODE

Show simple item record

dc.creator Hermawan, Hermawan
dc.date 2015-10-07
dc.date.accessioned 2020-06-15T03:56:24Z
dc.date.available 2020-06-15T03:56:24Z
dc.identifier http://eprints.ulm.ac.id/744/1/MT%2028.pdf
dc.identifier Hermawan, Hermawan (2015) DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR ELEKTRODE. In: Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin Indonesia XIV, 7-8 OKTOBER 2015, BANJARMASIN.
dc.identifier.uri https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/9213
dc.description Aliran dua fasa merupakan aliran yang banyak ditemui di berbagai macam industri, termasuk pembangkit listrik panas bumi. Jenis aliran dua fasa yang paling banyak terjadi pada pembangkit listrik panas bumi sendiri adalah kasus aliran cincin (annular). Mekanisme terbentuknya aliran cincin pada pipa horizontal masih belum dapat dimodelkan secara akurat. Dalam penelitian ini dilakukan deteksi mulai terbentuknya aliran cincin menggunakan sensor probe konduktansi. Sensor ini memiliki 7 pasang elektroda dari bahan kuningan yang dipasang pada posisi 0o (bagian bawah pipa), 30o, 60o, 90o, 120o, 150o, dan 180o. Sinyal yang keluar dari sensor berupa hambatan, kemudian diubah menjadi sinyal tegangan yang dapat terbaca dan terekam oleh ADC (Analog to Digital Converter). Selanjutnya ADC dihubungkan dengan computer sehingga dapat dilakukan pengambilan dan pengolahan data sinyal. Alat uji yang digunakan adalah pipa acrylic dengan diameter 26 mm. Fluida uji yang digunakan adalah udara dan air dengan kecepatan superfisial udara (JG) bervariasi dari 10 m/s, 12 m/s, 18 m/s, 25 m/s, 30 m/s dan 40 m/s. Sedangkan kecepatan superfisial air (JL) bervariasi dari 0,025 m/s. 0,05 m/s, 0,1 m/s, 0,2 m/s dan 0,4 m/s. Mulai terbentuknya aliran cincin ditandai dengan adanya sinyal yang terbaca oleh sensor pada bagian atas pipa, hal ini menunjukkan adanya lapisan film mengalir di dinding bagian atas pipa tersebut. Penelitian dilakukan dengan membuat kecepatan superfisial air konstan sedangkan kecepatan superfisial udara secara bertahap dinaikkan. Kemudian secara bertahap kecepatan superfisial air dinaikkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan superfisial udara pada kecepatan superfisial air yang konstan menyebabkan tebal film rata-ratanya semakin menipis. Pada saat JL = 0,025 m/s dibuat konstan aliran cincin baru terdeteksi pada saat JG = 40 m/s, dengan tebal film dibagian atas pipa 0,106 mm. Sedangkan pada saat JL = 0,4 m/s dibuat konstan aliran cincin sudah terdekteksi pada saat JG = 10 m/s, dengan tebal film dibagian atas pipa 0,283 mm. Kata kunci : Aliran dua fasa, aliran cincin, sensor probe konduktansi, tebal film
dc.format text
dc.relation http://eprints.ulm.ac.id/744/
dc.subject TJ Mechanical engineering and machinery
dc.title DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR ELEKTRODE
dc.type Conference or Workshop Item
dc.type PeerReviewed


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account