dc.description |
Seringnya terjadi bencana di berbagai daerah di Indonesia telah menarik perhatian berbagai pihak. Dalam
konteks keilmuan, fenomena bencana dapat dilihat dari berbagai disiplin dan selalu menjadi tantangan bagi
setiap disiplin ilmu. Tidak ada monopoli keilmuan dalam menghadapi bencana, sebaliknya terdapat ruang bagi
setiap ilmu untuk berkontribusi sesuai ontologi, epistemologi, dan aksiologi masing-masing disiplin ilmu.
Arsitektur, sebagai bidang ilmu yang fokus pada pengolahan ruang dan bentuk bagi wadah aktifitas manusia,
tentu sangat berkaitan dengan beragam bencana yang terjadi. Namun demikian, permasalahannya adalah
bagaimana “melihat” teori-teori arsitektur yang sudah ada sesuai paradigma kebencanaan ini? Sejatinya,
itulah fungsi teori dan metodologi keilmuan yaitu mampu menjelaskan persoalan yang dihadapi manusia serta
memberikan solusi-solusinya. Termasuk dalam hal ini adalah permasalahan bencana. Tulisan ini bertujuan
menjelaskan bagaimana salah satu teori arsitektur yang sangat penting dan banyak memberi kontribusi dalam
perencanaan dan perancangan selama ini yaitu teori tipologi dapat digunakan sesuai paradigma
kebencanaan. Bagaimana penggunaan atau implementasi analisis tipomorfologi untuk antisipasi ancaman
bencana maupun rehabilitasi dampak bencana yang sudah terjadi. Untuk itu penelitian ini menggunakan kasus
bencana yang sering terjadi di Kota Banjarmasin, yaitu banjir dan kebakaran. Analisis tipomorfologi diterapkan
terhadap desain-desain lokal yang ada untuk menghasilkan konsep desain yang responsif atau adaptif
terhadap bencana. Penelitian mencakup analisis karakteristik metodologi tipologi untuk memahami
pemanfaatannya dengan permasalahan dan kasus penelitian. Selanjutnya disusun tahapan analisis
tipomorfologi berdasar data-data empiris permukiman di Kota Banjarmasin. Dari hasil analisis tipologi
permukiman diperoleh kesimpulan bahwa morfologi permukiman yang adaptif terhadap bencana banjir dan
kebakaran adalah konsep panggung atau terapung dengan beberapa modifikasi pada konstruksi, material, dan
pola permukiman beserta sirkulasinya.
Kata kunci: metode tipologi, arsitektur vernakular, masyarakat Banjar, rumah panggung, kota Banjarmasin,. |
|