Description:
Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr.) mempunyai banyak manfaat, diantaranya sebagai penghasil nira (bahan utama gula aren, minuman, cuka, dan alkohol), sumber energi terbarukan (bioetanol), sumber karbohidrat (tepung), bahan campuran minuman (kolang-kaling), bahan bangunan (batang) dan sebagai tanaman konservasi dan reklamasi untuk lahan-lahan kritis. Pada masa sekarang masyarakat hanya memanfaatkan tanaman Aren yang berasal dari alam, sehingga bukan tidak mungkin suatu saat tanaman ini jumlahnya akan berkurang, oleh karena itu maka dirasa perlu untuk membudidayakan tanaman tersebut dalam skala persemaian..
Penelitian ini berupaya mendapat tanaman aren dengan teknik budidaya vegetative dengan menggunakan tamabahan hormone yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhannya. Adapu jenis yang menjadi pilihan sebagai hormone tumbuh adalah hormone Bio 7 (perlakuan B) dan hormone tanaman unggul (perlakuan C) sedangkan untuk parameter pembanding tidak menggunakan hormone (perlakuan A), selanjut semua perlakuan diulang sebanyak 20 kali. Data yang diamati terdiri dari persentase hidup, pertambahan tinggi dan diameter serat dilengkapi dengan pengukuran berat basah dari akar untuk menentukan perkembangan dibawah tanah.
Dari seluruh data yang diamati maka sudah dapat diketahui bahwa perkembangan tumbuh tanaman Aren sangat lambat, dalam kurun waktu tiga bulan tanaman tersebut mempunyai rata-rata pertambahan tinggi berkisar 0,36 cm sampai dengan 0,42 cm, sedamgkan rata-rata pertambahan diameter hanya berkisar antara 0.056 cm sampai dengan 0,061 cm. Demikian pula yang diperoleh untuk data pertambahan berat basah akar yaitu rata-rata 0,7 gram sampai dengan 1,07 gram.
Perlakuan terbaik ditunjukan oleh tanaman Aren dengan perlakuan penambahan hormon tanaman unggul hal tersebut ditunjukkan oleh pertambahan tinggi, diameter maupun berat basah akar, meskipun demikian jika dianalisis lebih lanjut secara statistik perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata.