dc.creator |
Imam, Yuwono |
|
dc.creator |
Utomo, Utomo |
|
dc.creator |
Agus, Pratomo Andi Widodo |
|
dc.date |
2017-05-09 |
|
dc.date.accessioned |
2020-06-15T03:57:57Z |
|
dc.date.available |
2020-06-15T03:57:57Z |
|
dc.identifier |
http://eprints.ulm.ac.id/3866/1/PROBLEMATIKA%20GURU%20PENDAMPING%20KHUSUS%20DI%20SD%20N%20GADANG%202%20BANJARMASIN.pdf |
|
dc.identifier |
Imam, Yuwono and Utomo, Utomo and Agus, Pratomo Andi Widodo (2017) PROBLEMATIKA INTERAKSI SOSIAL GURU PENDAMPING KHUSUS DI SD N GADANG 2 BANJARMASIN. In: Research. |
|
dc.identifier.uri |
https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/10347 |
|
dc.description |
Pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua anak belajar bersama-sama di sekolah umum dengan memperhatikan keragaman dan kebutuhan individual. Layanan pendidikan bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dilakukan oleh guru pendamping khusus. Namun dalam penanganan di sekolah inklusif banyak problematika yang dihadapi guru pendamping khusus. Tujuan penelitian untuk mengetahui problematika interaksi sosial guru pendamping khusus dalam menangani anak berkebutuhan khusus di SDN Gadang 2 Banjarmasin.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru pendamping khusus kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 SDN Gadang 2 Banjarmasin, dan sumber data sekunder yaitu dokumentasi, catatan observasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan (1) guru pendamping khusus di kelas 1, 2 dan 3 sudah paham makna dari pendidikan inklusif (2) guru pendamping khusus tidak menjalankan tugas dan peran dengan baik, seperti tidak adanya pembuatan program pembelajaran individual (PPI) dan tidak adanya kerjasama antara guru reguler dengan guru pendamping khusus dalam menentukan materi ajar, namun sudah terdapat laporan progres perkembangan peserta didik berkebutuhan khusus setiap akhir semester. (3) Koordinasi guru pendamping khusus dan guru reguler dalam menangani peserta didik berkebutuhan khusus masih kurang, seperti guru pendamping khusus tidak dilibatkan dalam proses identifikasi dan asesmen. Pelaksanaan kurikulum yang fleksibel tidak direalisasikan, karena minimnya pengetahuan guru pendamping khusus tentang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. |
|
dc.format |
text |
|
dc.relation |
http://eprints.ulm.ac.id/3866/ |
|
dc.subject |
L Education (General) |
|
dc.title |
PROBLEMATIKA INTERAKSI SOSIAL GURU PENDAMPING KHUSUS DI SD N GADANG 2 BANJARMASIN |
|
dc.type |
Conference or Workshop Item |
|
dc.type |
PeerReviewed |
|