dc.description |
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan di Stasiun Lapangan Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan dan Pertanian Terpadu (P2DTP2T) di Sungai Riam, Pleihari, Kabupaten Tanah Laut, dan di laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Unlam. Kegiatan di lapangan meliputi: (a) penetapan tapak penelitian, (b) pembuatan lubang resapan biopori (LRB), (c) pengisian LRB dengan residu tanaman dan gulma hasil pembersihan lahan, (d) pemasangan papan label tapak pengamatan, dan (e) pengambilan sampel tanah. Selanjutnya di laboratorium yang dilaksanakan adalah analisis sampel tanah, yang terdiri dari: (a) pengering-anginan sampel tanah, (b) penumbukan sampel tanah kering-angin, (c) pengayakan sampel tanah kering-angin, dan (d) penetapan parameter penelitian. Sampai dengan laporan kemajuan ini dibuat sudah dilaksanakan semua kegiatan lapangan dan kegiatan laboratorium. Hanya saja karena penelitian ini menggunakan faktor waktu pengamatan (T) sebagai salah satu faktor penelitian, penelitian ini baru sampai pada pengamatan T0 (awal, tanggal 5 Mei 2011 ) dan T1 (2 bulan setelah instalasi LRB, tanggal 5 Juli 2011). Yang akan dilakukan berikutnya adalah pengamatan T2 (4 bulan setelah instalasi LRB, 5 September 2011). Jika penelitian ini dapat dilanjutkan pembiayaannya, maka pengamatan akan dilanjutkan pada T3 (8 bulan) dan T4 (12 bulan). Penetapan parameter kimia sampel tanah dari pengamatan T0 dan T1 yang sudah dilakukan adalah pH tanah, dan P-tersedia (Bray-1), sedangkan Jerapan P dan Fraksinasi P sedang dan akan dilakukan dalam 1 (satu) bulan ke depan. Berdasarkan data yang sudah diperoleh, pH tanah meningkat menurut kedalaman dari 3,5 di lapisan atas (10-20 cm) hingga 3,8 di lapisan bawah (100-110 cm). Setelah diperlakukan dengan LRB selama 2 bulan, pH tanah di masing-masing kedalaman meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa bahan organik di dalam tanah mempengaruhi sistem keseimbangan asam-basa di dalam larutan tanah, yang menyebabkan pH tanah berubah. Sejalan dengan peningkatan pH tanah, P-total dalam tanah juga meningkat akibat perlakuan LRB, hanya saja stratifikasinya menurut kedalaman berlawanan dengan pH tanah. Sebagian besar P-total ini diduga masih berupa fraksi yang tidak tersedia, karena perubahan P-tersedia akibat LRB belum terlihat pada bulan kedua. |
|