Pramudi, M. Indar; Marsuni, Yusriadi
Description:
Abstrak
Penyakit Antraknosa lebih dikenal dengan istilah “Pathek” adalah penyakit yang masih ditakuti petani
cabai dibeberapa daerah Kalimantan Selatan. Penyakit antraknosa disebabkan oleh cendawan
Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum gloeosporioides Pens sangat berbahaya dan
merugikan bagi petani sampai 80-100% tingkat kerugian. Cara-cara pengendalian sudah banyak
dilakukan mulai dari varietas yang tahan sampai beberapa bahan kimia sudah dilakukan, namun cara
tersebut hanya bisa mengendalikan dalam waktu sesaat, dan begitu mudah terserang kembali.
Pengendalian dengan cara budidaya adalah salah satu cara yang bisa bertahan lama, yaitu dengan
mengatur jarak tanam, penggunaan mulsa plastik dan pemanfaatan agens hayati, cara ini sangat ramah
lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengendalikan penyakit antraknosa dengan kombinasi
beberapa cara budidaya tanaman. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan jorong Kabupaten Tanah Laut
Kalimantan Selatan, dari bulan Februari- Mei 2016. Hasil penelitian menunjukkan tingkat serangan
antraknosa menurun sampai tinggal 10%.
Kata Kunci : Antraknosa, budidaya tanaman