Description:
ABSTRAK
Tulisan ini mendeskripsikan konstruksi yang dibuat pengarang atas tokoh utama perempuan, Lisbeth Salander, dalam novel karya Stieg Larsson, The Girl with the Dragon Tattoo. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui keberpihakan pengarang atas tokohnya perempuannya mengingat pengarang novel sendiri adalah seorang lelaki. Untuk meneliti hal di atas, Penulis menggunakan Analisis Wacana Feminis dengan menggunakan metode analisis Sara Mills. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengarang memberikan keleluasaan pada Lisbeth Salander untuk menceritakan dirinya sendiri dan ketika dia diceritakan oleh tokoh lain, maka telah dibingkai dengan narasi-narasi positif. Di sisi lain, semua tokoh lelaki memosisikan Lisbeth pun dengan posisi sebagai rekan setara, kecuali satu tokoh yang memosisikannya sebagai subordinat. Hal di atas menunjukkan, meski pengarang seorang lelaki, ia berpihak pada Lisbeth.
ABSTRACT
This paper aim to describe about the author‟s construction of Lisbeth Salander, the main female character of Stieg Larsson,‟ The Girl with the Dragon Tattoo.‟ This paper made to know about the alignments of the author to her. This study uses Feminist Discourse Analysis with Sara Mills‟s method. The analysis shows that the author gives Lisbeth Salander much discretion to tell about herself and when she is told by any other man character, she is given some positif frame of narations. In the other side, all the man characters puts her as equal partner, except one antagonist man character who puts her as subordinat. The things make this novel, even as it is written by a man, has tended to Lisbeth.