Description:
Industri pengolahan crude palm oil (CPO) menghasilkan limbah serat kelapa sawit (fiber cake). Limbah ini dapat dikurangi dengan memanfaatkan fiber cake (FC) sebagai bahan baku dalam produksi larutan glukosa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan kadar optimum glukosa dari hasil hidrolisis dengan metode hydrothermal treatment menggunakan variasi konsentrasi katalis H2SO4 dan suhu, FC kering di grinding dan sizing ± 60 mesh selanjutnya dihidrolisis menggunakan reaktor hydrotermal dengan menambahkan H2SO4 (1-3% v/v), variasi suhu 130 oC, 150 oC, 170 oC selama 2 jam. Larutan hasil filtrasi dari hidrolisis dihitung kadar glukosanya dengan metode Fehling.
Kadar glukosa optimum diperoleh pada H2SO4 2% (v/v) pada suhu 150 oC sebesar 1,36 mg/mL. Berdasarkan Scanning Electron Microscope dapat diketahui diameter serat sebelum hydrothermal treatment 41,68-233,3 μm dan setelah hydrothermal treatment
didapat 24-150 μm. Karakteristik peak selulosa pada fiber cake mengalami peningkatan sebesar 27,57% (selulosa I) menjadi 31,15% (selulosa II) berdasarkan X-Ray Difraction.