Description:
Amblesan (subsidence) gambut sering dikaitkan dengan emisi gas rumah kaca (GRK). Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa amblesan gambut yang menyebabkan menurunnya permukaan lahan gambut sejalan dengan kehilangan massa gambut melalui proses oksidasi yang pada akhirnya meningkatkan emisi GRK terutama CO2. Logika ini jika tidak dipahami secara baik dan benar akan menghasilkan taksiranlebih (overestimate) atas emisi GRK yang terjadi di lahan gambut, karena amblesan gambut bukan hanya akibat kehilangan massa gambut tetapi juga akibat pemadatan dan pengawaairan (dewatering). Penelitian ini mencoba mencermati dan menganalisis data hidro-fisik gambut yang dikumpulkan pada berbagai tipe pemanfaatan lahan gambut untuk menurunkan proporsi amblesan akibat pemadatan atau pengawaairan. Amblesan lahan gambut dapat digambarkan secara proksimat melalui indikator pemadatan dan kadar lengas. Pada kadar lengas spesifik >2 dm3kg-1amblesan gambut akibat pemadatan secara proporsional dapat digambarkan dengan persamaan modifikasi dari Groenevelt dan Grant (2004). Dari persamaan ini dapat juga ditunjukkan kadar lengas kritis terjadinya amblesan akibat kehilangan massa gambut. Pendekatan proksimat ini perlu diuji dengan banyak data yang tersedia sebelum diaplikasikan pada perhitungan kehilangan karbon pada lahangambut.