Description:
Keunggulan pengetahuan dan teknologi ekologi lokal masyarakat yang hidup di dalam dan di sekitar lahan basah khususnya di lahan basah pasang surut yang sebagian besar berupa lahan rawa gambut dalam mengusahakan tanaman budidaya begitu menonjol. Salah satu sistem usaha tani yang dikembangkan masyarakat dengan berbasis pada pengetahuan dan teknologi ekologi lokal adalah sistem agroforestri. Maka kegiatan penelitian ini bertujuan untuk untuk mengaplikasikan pengetahuan dan teknologi ekologi lokal masyarakat dalam pengelolaan lahan basah dengan sistem agroforestri dengan melaksanakan kegiatan uji coba penanaman pola agroforestri ditempat yang belum menerapkan sistem agroforestri tersebut. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen. Lokasi demplot penelitian di Desa Baji Kecamatan Kapuas Hilir Kabupaten Kapuas.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase hidup tanaman yang diukur berdasarkan jumlah tanaman yang hidup terhadap keseluruhan tanaman uji adalah diatas 80% pada semua teknik pengolahan lahan. Tanaman mahoni (Swetania mahagony) memiliki persen hidup 87%, tanaman petai (Parkia speciosa) memiliki persen hidup 100% dan karet (Hevea brasiliensis) memiliki persen hidup 80%. Pada semua teknik pengolahan lahan yaitu pada teknik gundukan, gelangan dan surjan dari segi diameter, tinggi dan jumlah daun maka mahoni (Swetania mahagony) memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi untuk ketiga parameter tersebut dibanding jenis tanaman petai (Parkia speciosa) dan karet (Hevea brasiliensis)