Description:
Abstrak. Permasalahan yang terjadi saat ini di SD Negeri Gadang 2 Banjarmasin yaitu guru reguler di sekolah tersebut dalam layanan pendidikan tidak melibatkan anak berkebutuhan khusus secara langsung sehingga anak berkebutuhan khusus yang berada di kelas tersebut kurang diperhatikan, koordinasi dengan pendamping khusus anak berkebutuhan khusus pun tidak terjalin dengan baik, sehingga sulitnya bertukar informasi mengenai kondisi anak berkebutuhan khusus secara spesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru kelas sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif terhadap anak berkebutuhan khusus di SDN Gadang 2 Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah sampel yang diteliti yaitu 12 orang, penelitian dilaksanakan di SDN Gadang 2 Banjarmasin. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru kelas terhadap anak berkebutuhan khusus di SDN Gadang 2 Banjarmasin masih kurang sesuai dengan sistem atau peraturan penddikan inklusif, karena kurangnya pengetahuan guru kelas mengenai karakteristik anak berkebutuhan khusus dapat membuat guru kelas kesulitan dalam menyampaikan bahan ajar, menghambat proses pembelajaran di dalam kelas, dan menghambat penerimaan bahan ajar yang disampaikan guru kelas terhadap anak berkebutuhan khusus, sehingga sulit untuk mengoptimalkan potensi yang ada pada anak berkebutuhan khusus. Guru kelas dapat menambah pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus dengan mengikuti workshop, seminar ataupun pelatihan tentang anak berkebutuhan khusus dan peserta didik pada umumnya dapat menerima kehadiran peserta didik berkebutuhan khusus serta peneliti hendaknya pertimbangkan dalam melakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang faktor apa saja yang menyebabkan adanya persepsi negatif guru pendidikan dasar terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.