Description:
Lahan gambut merupakan suatu ekosistem khas dari segi struktur, fungsi dan kerentanan. Pemanfaatan lahan gambut yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan kehilangan salah satu sumberdaya yang berharga, karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui (non renewable). Seperti dilaporkan, di Kalimantan Tengah banyak dijumpai bongkor yaitu lahan gambut yang terdegradasi (rusak) karena mengalami subsidensi dan dibiarkan atau ditinggalkan oleh pengelolaannya. Lahan gambut memerlukan pengelolaan yang berbeda dengan lahan lain (Notohadiprawiri, 2006).
Pemanfaatan sumberdaya alam haruslah dilakukan secara optimal dan berwawasan lingkungan, karena pemanfaatan yang optimal akan mendukung perekonomian daerah khususnya.Penelitian ini bertujuan menganalisis tahapan-tahapan pengelolaan agroforestri dan nilai ekonomi di lahan gambut. Metode penelitian adalah metode survei langsung dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan strategi konservasi lahan gambut, adalah pengelolaan yang mengarah kepada keberlanjutan, kesesuaian dan mempunyai nilai ekonomi demi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Strategi ini mengacu kepada Brown Economic (adaptability, produktibility dan sustainibility) dan tahapan-tahapan pengelolaan yang memperkecil terjadinya subsiden ketika lahan gambut dikelola. Dengan adanya pengelolaan dan sistem agroforestri di lahan gambut diharapkan konservasi lahan gambut meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.