Masalah krusial dalam kewirausahaan sekarang ini adalah banyaknya kasus ketidakjujuran, misalnya mengoplos barang, mengurangi timbangan, ingkar janji, berbuat curang sampai menipu. Seharusnya para wirausahawan menjunjung tinggi etika dan nilai kejujuran dalam berbisnis. Bagaimana mengatasi fenomena ini sedini mungkin. Salah satu jawabannya adalah agar dunia pendidikan mengambil peran dalam menginternalisasi nilai kejujuran. Dalam dunia pendidikan, penanaman nilai bukan hanya tanggung jawab guru agama, guru PKN atau guru BP/BK, guru-guru diharapkan ikut menanamkan nilai kejujuran dalam mata pelajaran kewirausahaan. Caranya adalah membuat suplemen atau lampiran tambahan pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan Suplemen Nilai Kejujuran yang disingkat SUPNIL JUR. Suplemen ini membantu guru untuk senantiasa ingat tugasnya menginternalisasi nilai. Model ini telah diujicoba pada SMKN 2 Banjarmasin dan dua sekolah lain. Hasilnya bahwa model ini membawa perubahan signifikan tentang tingkat kejujuran siswa. Makin diingatkan, hasilnya semakin baik